25 December 2017

Koneksi Dua Lokasi Via Antena Ubiquity Litebeam M5

Ceritanya Masjid Al Mukhlisin Sawangan Regensi (MASR) kemalingan, terus dipasang cctv, supaya bisa dimonitor jarak jauh, saya mau membagi internet saya ke masjid, narik kabel ga mungkin jaraknya klo menyusur jalan 280m, tapi direct cuma 134meter.



Berhubung blank experience, ga pernah install antena sama sekali, al hasil ngefollow page rt-rw net di facebook selama kurang lebih sebulan, biar familier ama jargon dan item item yang digunakan.

Tadinya mau beli yang murahan tplink cpe-220, eh tetiba gagal proses di bukalapak, ga lama, banyak status yg misuh2 pake tplink ini, jelek koneksinya, alhamdulillah, hehehe...

Setelah baca2 lebih banyak akhirnya saya pilih beli Litebeam M5 dari Ubiquity di shopee, lebih mahal dari tplink 220 tapi mungkin sedikit overkill, buat kebutuhan ini, soalnya baca di internet, ada hotel yang pakai untuk dua lokasi dengan jarak 38 Kilometer !!!, gile dah... sementara saya pakai untuk jarak 140meter kurang, tapi kondisinya banyak pohon rimbun dan rumah tinggi. Gambar dibawah, sebelah kiri view dari belakang rumah saya mengarah ke mesjid, dan yang kanan view area kubah mesjid .


Setelah barang datang, saya harus paham setting dulu, jadi harus dicoba jarak dekat. dibawah, gambar merakit antena, cukup mudah, tinggal ikuti manual yang ada.









Jadi dari dua antena ini, salah satu berfungsi sebagai AP (access point) dan satu lagi yang berlokasi di mesjid sebagai station atau client

Skema sederhananya

Rumah---Switch/HUB---LBM    -------------  LBM---Switch/Hub---Masjid

Setting pertama, membuat Litebeam (LBM) sebagai AP, settingnya, dari switch/hub masuk ke adaptor POE, dari POE pasang kabel masuk ke LBM, secara default ip dari si LBM adalah 192.168.1.20 dengan user dan password: ubnt


Setting2 airOs nya adalah sebagai berikut, fokus di 2 tab saja, bagian wireless dan network, yang lain biarkan apaadanya,

Untuk mode, disisi pemancar, set jadi mode Access Point

Beri nama SSID, dan set sekuritinya dengan yang diinginkan, samakan hal hal ini disisi penerima nanti


Bagian network, disini ip2 sebagai contoh, yang penting samakan subnet antara dua antena ini pastikan gateway sudah bisa internet agar bisa langsung disisi penerima lancar browsing, untuk sisi pemancar saya set ip static dengan ip address 192.168.99.44


Setelah, beres dan lampunya menyala semua


Giliran LBM station/client yang disetting


Skemanya, LBM Station, menerima koneksi dari LBM AP, kemudian masuk ke router yang akan diletakkan di masjid nanti, tanda setting berhasil, si laptop bisa browsing dengan hanya terhubung dari LBM station ini.

Setting airOS untuk sisi penerima ini adalah sebagai berikut,

Set mode sebagai station, gunakan SSID yg sama dengan yang diset di pemancar

Set sekuriti juga sesuai dengan sisi pemancar


Untuk IP pastikan subnet dan gateway sama seperti pemancar, bedakan ip addressnya tentu saja, untuk pemancar saya menggunakan 44 sisi penerima 55, agar mudah ingat untuk buka linknya nanti



Bila sudah di apply, maka lihat tab main, koneksi akan seperti ini



Tentu saja dengan jarak cuma 5 langkah, kondisinya ideal sekali, hahaha... nilai nilai diatas adalah nilai maksimum nan sempurna dari koneksi antara 2 LBM ini.

Kabel dan RJ45nya yang saya gunakan masih CAT5 tapi mereknya AMP yang lumayan bagus dalam mengantarkan arus, terlihat dari gambar diatas, masing masing sisi saya buat 20 dan 30 meter. Kalau lebih panjang mungkin akan drop dan memerlukan kabel kualitas CAT6

Setelah koneksi berhasil dan lancar terkoneksi internet, update firmware kedua LBM tersebut, akan muncul notif bila ada update, dan restart si LBM-LBM dan rapihkan, siap diinstall di atap rumah dan masjid.

Sebelum dipasang diatap, giliran pembuatan tiang untuk menempel antena2 ini. Pipa saya beli pipa galvanis diameter 1 inch, dipasang di rumah 2 meter, dan 3 meter buat di masjid. Ngelas sendiri untuk kakinya, supaya ga muter aja kalau ketiup angin, hasil jelas amatiran, baru make las2an soalnya, kekeke...


Jadinya seperti ini


Yang lumayan, narik narik kabel dari router, masuk ke atap rumah naik terus ke atas dinding rumah, demi mengibarkan sang antena ini...


Untuk pointing saya bermodalkan google earth gambar paling atas dan kompas di iphone saja,  perhatikan sudutnya untuk arah horisontal, sedangkan sudut vertikal dikira-kira dulu, fine tuning belakangan.

Giliran setting di mesjid, jangan lupa bawa kabel extender roll panjang, karena buat test pointing sampai dapat sinyal paling bagus. Lakukan pada sore hari, selain panas, juga silau kalau dilakukan siang hari.


Saat pointing tiang ini, harus terus monitor laptop, untuk melihat signal strength maksimum yang bisa di dapat, karena dari jarak, geser sedikit saja, artinya melenceng cukup jauh...


Alhamdulillah cukup mudah untuk mendapatkan sinyal walau yang sudah saya sampaikan diawal, kondisi area cukup rimbun dan banyak pohon.


Akhirnya setelah beberapa tes lokasi pemasangan, didapat kondisi yang ideal, dan sinyal bisa maksimum, pointing ini harus berdua, sisi pemancar di rumah saya, saya minta bantuan istri untuk monitor grafik sinyal saat saya sedang posisi memasang tiang dan agak sulit melihat laptop, menggunakan walkie talkie.


Fine tuning saya lakukan keesokan hari bermodalkan iphone untuk monitor grafik LBM, cari sudut yang pas cukup membutuhkan kesabaran, demi hasil yang memuaskan.


Saat hasil menunjukkan diatas, saya rasa sudah cukup, strength lumayan tinggi dan CCQ diatas 90%, hasil akhir dari status LBM untuk sisi pemancar adalah sebagai berikut, berhubung ini adalah point to point, airmax saya matikan.



Sedangkan disisi penerima/client adalah sebagai berikut, lumayan mendekati kondisi ideal di grafik atas, walau kondisi banyak terhalang pepohonan, depan antena saja sudah pohon, hehehe...


Semoga awet dan ga perlu difine tuning lagi, misal karena angin atau hal lain, apalagi kesamber petir, ya Allah semoga dijauhkan, aamiiiin

Cek speedtest hasil sangat memuaskan, melihat kondisi koneksi via antena ya


Untuk CCTV, viewing cukup bisa diakses, tapi speed tidak terlalu bagus, mungkin karena menggunakan cloud dari vendor CCTV DVR yang entah kemampuan bandwidth mereka seperti apa. karena beberapa kali, jangankan untuk view, untuk login online saja susah, tapi secara lokal, hasil lancar dan tidak ada msalah, berikut gambar cctv saat dilihat dari rumah saya




Eniwei, alhamdulillah berhasil...

Update 25/12/2017

Ga ujan ga angin tiba2 koneksi kok drop naik turun, tapi CCQ tetap tinggi, browsing2 lebih jauh, ada beberapa celetukan komentar tentang ini yang bilang mgkn interferensi dengan pemancar lain, ketika saya cek scan di sisi klien ternyata benar, didekat antena penerima ini ada pemancar lain.

Akhirnya saya aktifkan lagi mode airmax, karena dengan airmax, si pemancar/AP punya mode airSelect, dimana dia akan aktif ganti2 (hop) frekuensi tiap waktu yg bisa kita set, defaultnya 3 detik.



Klik edit, untuk memilih frekuensi2 yang akan dipindah2, kalau saya pilih semuanya



Tidak lama setelah AP diset seperti diatas, sisi station/client langsung terhubung dan koneksi jaringan sangat lancar, CCQ juga naik hingga 97%


Cek speedtest juga lebih tinggi dari sebelumnya


20 December 2017

Pajak STNK dan Balik Nama Di Samsat Cinere 40 menit Saja...

Mungkin karena hari kerja, jadi antrian sepi, dateng jam 9:40 pulang 10:20, top...

Untuk kecepatan, dari rumah baiknya sudah disiapkan fotocopy2 yang diperlukan, diperlukan hanya satu sih tapi saya bikin dobel dua semuanya
1. KTP
2. STNK
3. BPKB
4. Kuitansi Asli
5. Amplop manila

Berikut langkah2 saya khusus di Samsat Cinere Depok.

Langkah pertama, langsung nyelonong ke area cek fisik, di belakang, antrikan motor minta di gesek, setelah mendapat gesekan masuk ke kantor cek fisik, untuk minta dokumen, disini  serahkan stnk asli, copy bpkb, copy stnk dan copy ktp, tunggu sekitar 5 menit, bayar 30rb



Langkah kedua, fotocopy lembar cek fisik tsb, untuk baliknama BPKB

Langkah ketiga, naik ke lantai paling atas gedung samsat (lt 3), di loket pendaftaran paling kiri, lgsg ambil formulir biru, dan lengkapi, serahkan ke petugas yang jaga, amplop dari cek fisik, beserta bpkb asli dan kuitansi penjualan asli dan copynya, bayar 50rb, si bpk mgkn bilang tunggu 2 jam, baiknya jangan pulang, karena dalam kasus saya, kurang lebih 10 menit, akan dipanggil petugas kasir



Langkah keempat, tunggu dipanggil kasir, dan bayar tagihan stnk dan baliknama tersebut, untuk kuitansi ini segera copy atau foto, kalau diperlukan karena harus diserahkan saat dipanggil untuk penyerahan STNK


Langkah kelima, kurang lebih 15 menit kemudian setelah kasir, nama saya dipanggil untuk penyerahan STNK, serahkan kuitansi tersebut dan ambil stnk baru

Langkah keenam, copy dalam satu halaman 2 lembar STNK dan ktp, sekalian ambil plat nomer dibelakang tidak perlu bayar karena sudah di charge 60rb di kuitansi diatas, kalau diminta, tunjukkan biaya tnkb di stnk, pengambilan plat nomer kurang lebih 5 menit.

Langkah ketujuh, kembali serahkan copy stnk+ktp ke loket pendaftaran untuk minta tolong BBN BPKB secara kolektif, kalau mengurus sendiri biaya adalah 300rb, tapi secara kolektif biayanya 350rb, jasanya 50rb, sebagai orang yang pernah mengurus sendiri ke komdak untuk balik nama mobil dari Bandung ke Depok, biaya 50rb cukup sepadan lah, dibanding cape antri dan buang waktu pengurusan, hehehe...

Kurang lebih 35 menit ditambah 5 menit bolak balik copy dan ke ruang pendaftaran selesai 40 menit mengurus hal ini, Alhamdulillah salut buat Samsat Depok, tingkatkan lagi pak pelayanannya biar masyarakat lebih banyak yg bayar pajak. 

Sedikit saran, sudah ada bea adm stnk yang naik 2x lipat dari sebelumnya menjadi 100rb, kok masih ada charge gesek dan formulir yang totalnya 80rb ya, semoga ditiadakan, seandainya ada, dimasukkan saja dalam biaya di kuitansi tsb, pasti tidak ada yg keberatan, untuk menghilangkan kesan uang ga jelas, karena tidak ada bukti bayar yg diberikan. 

04 December 2017

CBR 150R Pasang Side Box

 Alhamdulillah ada rejeki bisa beli motor lagi, tadinya pengen beli NMAX tapi mahal euuy, motor sekarang, si shogun 2001 udah mau sweet seventeen, sering ngeheng, dibeli tahun 2005, udah 12 tahun membersamai, jadi cari motor baru deh, biar bisa dipakai jarak jauh, si shogun cuma bisa dipakai sekitar2 kompleks aja, buat ternak teri, anter jemput anak isteri...

Browsing2 internet akhirnya beli yg harganya dibawah NMAX dan terpincut Honda CBR 2013, beli ini jadi inget motor pertama Suzuki RGR 1994, motor sport penuh kenangan, dipakai dari 1996-2003



(gambar kiri ambil dari internet, persis kyk gitu modenya, yg kanan, RGR gw lagi dimode naked, pretelin fairingnya)



Alhamdulillah dapet yg masih bagus, jarang di pakai, umur 4 tahun tapi kilometer masih rendah, nah... yang jadi masalah motor sport ini agak report klo dibawa anter anak istri buat belanja, gada tempat, hahaha...
 

Cara pertama untuk ngakalin ya beli tas pinggir, merek mokita tipe phyton, motornya jadi keren euy, dan problem solved


Motor cukup keren dan bagus dengan tas itu, cocok... tapi ternyata... karena bahannya yang dari kain keras dan diisi plastik, saat bonceng anak, tasnya jadi ketekan, dan kena ban, alhasil jadi robek, walah, ide jelek, harus cari yang sidebox deh..

Googling2, ternyata jarang CBR pakai sidebox, ga nemu contoh, untungnya setelah muter2 di toko online, ketemu seller di bukalapak dari Bandung toko sagalaaya, seller yang ramah dan sabar memberi info.

Untuk memasang sidebox ini perlu beberapa bracket, dan karena tidak ada yang khusus untuk CBR, terpaksa menggunakan yg generik dengan istilah bracket HRWR, setelah bracket utama ini yang dipasang di pinggir motor, baru ada bracket si sidebox.


Sidebox yang saya pilih adalah tipe Kappa K22, karena harga lebih murah tapi kualitas sama persis dengan Givi E22 yang harganya bisa lebih mahal 1 juta lebih, padahal satu pabrik, tapi untuk bracket si kappa saya menggunakan bracket asli givi, agar sidebox menempel dengan kokoh.


Setelah beberapa kali bongkar pasang, akhirnya ketemu juga posisi yang pas, tinggal dipotong ujungnya.


Posisi bracket seperti gambar diatas, dengan kapasitas per box nya 22 liter, cukup banyak barang yang bisa masuk saat nganter istri jajan bin belanja, hehehe...

Sekarang tinggal urus balik nama motornya sebelum dipakai jarak jauh, visit klien juga bisa masuk semua tools kerja di box2 itu, insya Allah...